Solo Backpacker Goes to Singapore Part II

Paginya begitu MRT beroperasi, gw diajak sama kenalan gw itu ke daerah Bedok, lebih tepatnya ke Bedok Town Central. Notabene, ini daerah sama sekali gw gak pernah tau dan gak ada di list itinerary gw. Sabodo teuing dengan itinerary, getting lost is a perfect adventure!

Dari Changi naik MRT turun di Tanah Merah trus nyambung lagi naek MRT arah Joo Koon, Turun di Bedok. 

Berhubung perut gw pagi-pagi udah demo, gw wajib cari makanan disini. Untuk kita yang muslim, harus lebih berhati-hati nyari makanan, carilah yang berlabel halal. Disini gw sarapan nasi lemak, seharga 3 dollar.


Florist di Bedok

Bedok

Taman di Bedok

Kopitiam di Bedok

Nemu Uncle Ice Cream di Bedok \(^_^)/

Uncle Ice Cream

Puas muterin Bedok Town Central, saatnya gw harus berpisah dengan temen kenalan gw itu. Kita kembali ke habitat kita masing-masing. Dia yang harus pergi bersama saudara-saudaranya, gw pun harus kembali ke peradaban sebagai seorang solo backpacker.

Tidak dipungkiri, sebagai seorang soloist, berbagai macam kekhawatiran memang selalu menghantui, apalagi buat seorang solo backpacker cewek, kayak guweh. But, worried leads you nowhere ladies! So, show must go on. Kita nikmati saja perjalanan ini.

Lepas dari bedok, gw naek MRT lagi ke arah Sims avenue, tepatnya berhenti di MRT Kallang. Kemana kita?? Kita kemana??


Sims Avenue

Jalannya gak macet yak

Sims Avenue

Geylang

Kallang

Jauh-jauh hari sebelum gw berangkat, gw udah booking hotel online via agoda.com. Kebetulan gw dapet private hotel murah di daerah Geylang. Namanya Amrise Hotel. Sebelum gw pergi, gw sempet browsing-browsing tentang hotel ini, dan ternyata hasilnya mengejutkan buat gw bahwa hotel ini sangat not recommended banget, apalagi buat cewek yang pergi sendirian. Kenapa?

Satu hal yang bikin sangat Not Recommended adalah karena lokasinya. Iya, lokasinya ada di daerah Geylang yang notabene tempat prostitusinya Singapore. So? Gimana? Kan udah di booked.

Awalnya gw fikir untuk mencari hotel lain di tempat yang lebih 'safe'. Tapi kocek udah keburu keluar Bro Sis, sayang banget kalo gw mengeluarkan budget dua kali hanya untuk menginap. Dan setelah gw berfikir keras, gw putuskan untuk menginap di Geylang.

Geylang ada beberapa lorong. Dan ternyata, lorong ganjil itu cukup aman untuk menginap dan juga surganya kuliner. Sedangkan lorong genap biasanya diisi dengan hotel-hotel untuk tempat prostitusi. Dan Amrise Hotel berada di lorong 15. Alhamdulillah....












Untuk private room dengan net Rp. 400.000,- per malam dengan fasilitas yang seperti ini, gw bilang cukup worth it lah ya. Apalagi di Singapore, untuk mendapatkan private hotel murah sangat sulit sekali.

Kenapa sik Nda lebih pilih private room ketimbang dormitory? Kan lebih boros untuk ukuran backpacker.

That's it. Every choice has a reason.

Kenapa gw lebih pilih private room, karena gw butuh 'more safe'. Emang klo dormitory gitu gak safe? Enggak juga.

Untuk tipikal cewek yang suka bepergian sendiri seperti gw, seandainya gw pilih dormitory, yang gw fikirkan adalah tipe seperti apa nanti temen sekamar gw. Negara ini adalah negara yang mendapat kunjungan asing yang cukup banyak. Seandainya gw ketemu temen sekamar yang tiba-tiba doyan minum, ngrokok, bawa masuk lawan jenis, berisik. Apa gw bisa istirahat dengan tenang? Apa barang-barang yang gw bawa bisa aman? Belum tentu.

Sebelum kemungkinan-kemungkinan terburuk terjadi, gak ada salahnya kalo gw ngeluarin budget yang sedikit lebih, untuk lebih nyaman beristirahat.

Mandi-mandi madu, dandan-dandan dikit, ngadem-ngadem bentar, udah cantik, cuss gw siap menjamah tiap sudut negara ini.

to be continue...

Komentar

Posting Komentar

Most Common

Umbul Sidomukti

Confetti Ice Cream Malang

Mlaku-Mlaku Nang Semarang (Day1)

Day Seven-Eight : Penang

Bumi Lambung Mangkurat, Bungas!

Solo Backpacker Goes to Singapore Part III

Mengisi Amunisi di Resto Kapitan, Penang